Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Entah apa yang menggangguku, sekarang adalah waktu lapang bagiku. Senggang rasanya, tapi tidak enak karena suntuk tidak tahu apa yang akan kuperbuat.
Karenanya, aku menulis alur ceritaku dari kecil hingga saat ini.
Nama yang dibuatkan khusus untukku adalah Muhammad Rahman Fajar, karena aku dilahirkan sehabis shalat subuh pada hari selasa, 17 Nopember 1998 (17tahun lalu). Seharusnya aku hidup 3 bersaudara, tetapi Dia lebih memilih kakak sulungku berada disisi-Nya.
Singkat cerita, aku beranjak ke masa TK. Sebelum masuk TK aku sudah takut untuk bersekolah disana. Karena ketakutanku terhadap Boneka berjalan yang besar, sekarang mereka disebut Teletubies. Aku yang zaman itu belum mengenal pertontonan seperti TV jelas takut, boneka besar bergerak sambil melambaikan tangan pada saat kakakku berfoto bersamanya.
Aku dimasukkan ke TK itu, TK yang tadinya kutakuti. Anehnya, setelah aku masuk TK. Teletubies itu tidak muncul-muncul untuk melambaikan tangannya lagi kepadaku. Aku terus was-was, apabila dia datang. Baik pada saat menggambar, minum susu bersama, hingga pulang sekolah.
Disinilah aku kenal Televisi. Sehabis pulang sekolah ada sebuah layar menyala di dalam rumah. Aku bergegas masuk tanpa melepas sepatu yang rodanya bisa dilipat kedalam. Aku terkejut, ternyata dia selama ini tidak keluar karena ada di dalam sebuah layar. Ibuku pun memberitahuku bahwa itu hanyalah sebuah gambar bergerak yang dipindahkan melalui sebuah alat. Nah, dari sini aku baru mengetahui bahwa itu hanya kisah mustahil (kimus).
Akupun semakin sering menonton televisi. Hingga akhirnya aku tidak takut lagi terhadap Teletubies. Aku juga penasaran kenapa sebuah benda bisa memunculkan gambar bergerak. Mungkin inilah yang membuatku tidak bisa lepas dari komputer hehe.
Karena keseringan menonton televisi, aku juga merasa bosan. Jadi sehabis pulang sekolah, entah apa itu aku langsung berjalan kaki tanpa menunggu ibuku. Melihat sebuah tempat yang dipenuhi anak-anak hingga orang dewasa. Ternyata yang mereka lakukan bukan hanya menonton televisi, tetapi juga memainkan Televisi itu. Aku penasaran dan masuk kedalam.
Ibuku nyatanya khawatir saat itu, mencemaskan aku yang tak tahu ada dimana. Beliau berkeliling kota Barabai untuk mencariku. Entah firasat apa yang menunjukkan beliau bahwa aku ada di tempat yang penuh dengan televisi itu. Aku langsung dibawa ibu keluar dari ruangan itu dan dibawa pulang tanpa bicara.
Besok hari aku kesana lagi, ibuku langsung tahu kalau aku disana. Nyatanya bukan ibuku yang mencari tetapi kakekku yang langsung menjewerku, lalu menyiramku dengan air di drum.
Beranjaklah aku ke masa SD. Aku bingung, teman-teman menggambarku tidak ada bersamaku pada saat itu. Aku bertanya sambil menangis kepada ibu, tetapi ibuku tidak menjawab apapun.
Singkat cerita, aku masuk di sebuah SMP karena keinginan keluarga. Aku tidak begitu nyaman, sampai akhirnya ada suatu permasalahan. Baru satu bulan aku disana, langsung pindah ke MTs karena raportku didukung dengan akhlak ku katanya.
Mungkin itu adalah percobaan untuk tahap mendewasakan diriku. Aku belum kenal apapun di MTs, hanya 1 orang yang ku kenal yaitu teman di Les (Iqbal).
Pertama aku masuk kelas langsung ulangan, mata pelajaran SKI yang belum pernah aku temui di dunia ini. hingga remedial lah aku dengan nilai yang terlalu bagus.
Terus di kelas VIII Mts barulah aku kenal dengan kegiatan-kegiatan. Aku ingin seperti teman-temanku menjadi anggota keorganisasian. Tapi aku berpikir bahwa fisikku tidak mampu.
Itulah yang mengganguku, sehingga aku mendatangi ibu wali kelasku pada saat waktu luang. Beliau memberikan solusinya. Organisasi adalah ajangnya lomba, bukan masalah fisik atau apapun. Tetapi tentang sebuah kebaikan. Nikmati, ibu yakin apabila kamu mengikutinya satu bulan saja akan bermanfaat untukmu. Setelah itu kamu keluar juga tidak apa.
Efeknya terasa, bukan sekedar peningkatan mentalitas. Fisikku termasuk standard untuk melakukannya. Sampai aku jadi nyaman berbicara dengan guru, (patuh=bahasa banjarnya). Hingga ada guru yang sangat mengayomiku. Beliau menjadi wali kelasku di kelas IX MTs.
Walaupun mimik beliau drama seram, tetapi beliau sangat baik. Beliau juga yang memberikan beberapa bingkisan kepadaku berupa baju, dan celana sekolah. Beliau berpesan, kebaikan orang lain tidak perlu kamu balas tetapi buatlah kebaikan baru untuk orang lain.
Akhirnya tiba aku sekolah di MAN. Aku tidak mendaftar sekolah kemanapun. Hanya di Man Mesjid Agung (kata orang zaman dulu). Keyakinanku memasukinya yang membuatku hanya mendaftar di tempat ini. Beruntung aku menjadi salah seorang dari 100 peserta pertama yang masuk disini.
Bertemulah aku dengan sebuah benda ajaib yaitu bidadari dari teko teh hangat.
Bidadari itu berasal dari kampung yang sama denganku. Ketika aku tes di MAN, dia keluar dunia untuk mencari kitab suci. Entah kenapa dia balik ke sini, ya walaupun bersebelahan kampung.
Masuklah aku ke Organisasi lanjutan dari MTs, aku tidak mau hilang kebermanfaatanku untuk oranglain. Eh, tanpa diketahui. Bidadari itu nongol aja, jadi satu komplotan dah kita.
Aduh mulai ngawur.. udah jam 02.05 WITA
Berbisik lah kita lewat mbah google. Alhamdulillah, walaupun tidak karuan.
Di organisasi aku dijatuhkan hukuman ke bela negara pada waktu kelas X, yang mana kerja keras dibutuhkan. Fisikku yang minim dimasukkan kesana, berasa berubahnya. Walaupun tubuh kurus masih bisa sama dengan orang yang sedang. Aku hanya berfikir, aku harus lebih keras daripada mereka yang berat badan nya lebih daripada aku agar aku menjadi setara dengan mereka.
Terkejarlah impian itu, satu tahun berlalu. Pergantian hukuman dilakukan, aku sangat tidak ingin masuk penjara. Tapi aku disuruh masuk ke penjara dengan seorang musuh yang aku tidak kenal.
Aku tidak bisa memaksakan kehendak, jadilah aku orang nomor 3 didalam komplotan itu. Kinerjaku menurun, aku tidak terlalu bisa lagi membantu orang-orang banyak. Tetapi sekarang, aku mengetahui semuanya. Mereka meletakkan aku di penjara ini untuk mempelajari sesuatu. Tentang istirahat, dan sekarang aku sudah cukup untuk istirahat.
Berjalanlah sampai kelas XII aku di MAN ini. Hingga Ramadhan ini.
Pertama kalinya aku pergi lagi setelah 3tahun di MTs pergi ke Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin. (Jl.Ahmad Yani, km.lupa, Banjarbaru).
Sebelum berangkat aku sempat membuka sebuah benda dikepunyaan milik paman sekolah yang sudah pensiun. Karena aku mau ngobrol dengan bapak, kapan kami berangkat. Jaringannya lelet, aku sudah menekan dengan sebisaku untuk keluar dari benda tersebut. Tetapi nascar sudah menjemput, lupa lah ingatanku untuk me-logout kannya.
Waktu pulang kerumah, aku mampir ke sekolahan setelah beberapa hari istirahat dirumah. Dor, kena tembak lah aku. Teman-teman yang mempunyai senjataku. Mereka juga baik terhadapku.
Aku mendapat sebuah pemikiran kembali. Apabila aku kuliah ataupun bekerja, aku harus sempatkan bertemu dengan teman-teman kembali. Karena mereka memegang senjataku, dan harus kupastikan mereka sudah lupa pada saat itu haha.
Inilah biograph yang tidak karuan pada akhirnya karena sudah mengantuk. Intinya aku kedepannya mau kuliah atau apapun. Kewajibanku yang pertama, baru Sunnahnya. Semaksimal mungkin ku hindari makruhnya, dan tak ku sentuh Haramnya.
Ga ada sangkut pautnya sama biograpi.
Thanks for Attention
Created Max
01:23 WITA, Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalsel, Indonesia
03 Juli 2016. (Muhammad Rahman Fajar
Sabtu, 02 Juli 2016
Home »
» BIOGRAPH - Vnb
BIOGRAPH - Vnb
11.23.00
No comments
0 komentar:
Posting Komentar